Advertisement
Tulang Bawang - Kepala Kampung Sumber Makmur, Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang, Wayan diduga Korupsi dana desa pada tahun anggaran 2019. Betapa tidak, beberapa jenis fisik bangunan yang didanai dari dana desa tahun 2019 disinyalir dikerjakan asal jadi dan markup anggaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Invertigasi Badan Advokasi Penyelamat Aset Negara (BAPAN) DPD Provinsi Lampung, Herry Wansyah menuding kegiatan pembangunan dana desa di Kampung Sumber Makmur dijadikan ajang mencari keuntungan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab.
"seperti pembangunan Sarling/dreinase yang terletak di RK 4 Kampung setempat yang dianggarkan Rp.61.046.000 dengan volume kegiatan 160 M/tipe 60. hasil pantauanTim kami beserta beberapa awak media di lokasi kegiatan pembangunan, ditemukan beberapa titik yang telah mengalami retak yang cukup parah, padahal kegiatan tersebut baru seumur jagung belum berganti tahun. tentu hal itu di akibatkan kurang maksimalnya pengerjaan maupun material yang digunakan," tegas Herry.
Tidak hanya itu, Herry menambahkan pembangunan dua unit gorong-gorong pada tahun yang sama, juga diduga dianggarkan dengan anggaran yang fantastis.
"Gorong-gorong dengan ukuran 08X08X5M dianggarkan Rp.9.432.000 dan gorong-gorong plat beton dengan dimensi 1X1X7M di anggarkan Rp.14.081.000. dinilai terlalu fantastis, semestinya dengan anggaran sedemikian bisa membangun gorong-gorong yang lebih bagus lagi bukan gorong-gorong yang seperti itu," imbuh Herry.
Sementara, lanjut Herry saat di konfirmasi via telpon Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Kampung setempat, Riyadi beralasan dreinse yang retak-retak disebabkan oleh faktor alam dan kondisi tanah yang labil.
"Kalau bangunan dreinase itu retak wajar saja, sebab medannya dulu itu banyak tanah timbunan," ucap Riyadi.
Disinggung terkait anggaran gorong-gorong Riyadi mengatakan mengenai anggaran itu sudah sesuai dengan semestinya.
"Kalau anggaran itu sudah sesuai, kan itu ada konsultan, itu siap dipertanggung jawabkan," elak Riyadi.
Sementara, kepala kampung maupun sekretaris kampung setempat belum bisa dikonfirmasi lantaran saat di sambangi yang bersangkutan tidak ada dirumah kediaman dan dihubungi via telpon tidak aktif. (Holidi/Tim)