KONKRIT NEWS
Senin, Oktober 07, 2019, 20:04 WIB
Last Updated 2019-10-07T13:04:50Z
DaerahWay kanan

Wakil Ketua DPRD Way Kanan Angkat Bicara Terkait Dugaan Kejanggalan Proyek Rigid Beton Senilai 27 M

Advertisement

Way Kanan, (Lampung) - Pengerjaan dua paket proyek jalan rigit beton senilai Rp27 miliar melalui APBD Provinsi Lampung di wilayah Kabupaten Way Kanan, diduga banyak kejanggalan dan tidak sesuai bestek.

Kedua paket proyek tersebut dikerjakan oleh dua perusahaan, yakni PT Segitiga Permai Perkasa dan PT Indoteknik Prima Solusi. 

Dimana PT Segitiga Permai Perkasa mengerjakan paket proyek peningkatan jalan ruas Blambangan Umpu-Sri Rejeki senilai Rp11.100.850.000.  Sementara PT Indoteknik Prima Solusi mengerjakan paket proyek pembangunan ruas jalan Sri Rejeki-Pakuan Ratu senilai Rp16.587.210.000.

Menanggapi dugaan banyak kejanggalan dan tidak sesuai bestek. Wakil ketua l Yose Sogoran mengatakan, yang jelas apa bila ada laporan dari masyarakat akan kita tindak lanjuti dan kita benahi, di mana laporan masyarakat ini tertuang di surat yang di keluarkan oleh kepala Kampung Sri Rejeki, dari dasar laporan masyarakat ini lah kita akan turun melihat langsung pengerjaan Proyek yang menelan anggaran Rp.27 milliar lebih itu.

"Setelah kita turun kebawah apa yang kita dapatkan hasil dari lapang makan akan kita rapatkan, selanjutnya kita akan sampaikan ke DPRD Provinsi hasil temuan DPRD Way Kanan, yang nantinya DPRD provinsi lah yang akan mengambil langka-langkah selanjutnya,"tutupnya.

Ditempat terpisah salah satu warga Blambngan Umpu, A. Kuntar yang juga paham mengenai proses pengerjaan Rigid Beton mengatakan, proyek jalan tersebut semestinya dikerjakan dengan baik. Karena jalan ini dibangun untuk dipergunakan masyarakat. 

"Apa lagi anggaran proyek yang berasal dari APBD Provinsi itu cukup fantastis dimana besaran anggaran lebih dari Rp.27 milliar, seharusnya dengan anggran yang sebesar itu pekerjaan nya harus bagus lah, bukannya asal-asalan tidak sesuai dengan spesifikasi tehnik," kata A. Kuntar.

Menurutnya, buruknya kualitas pelaksanaan proyek rigid beton diduga tidak sesuai dengan bestek dikarena lemahnya pengawasan.

Apa lagi masalah besi coran yang di gunakan tidak sesuai, ini jelas barang yang nampak oleh mata saja mereka berani menggunakan besi coran yang tidak sesuai dengan spesifikasi tehnik. Apa lagi yang tidak nampak terlihat oleh mata masyarakat misalnya, adukan semen yang mereka gunakan untuk cor badan jalan bisa dijamin sesuai spesifikasi tehnik, belum tentu yang jelas-jelas kelihatan saja mereka berani bermain apalagi itu. 

"Kita ambil contoh ini misalnya perbandingan campuran beton K, bahwa untuk membuat 1m3 beton kualitas K300 dibutuhkan campuran sebagai berikut, semen = 413 kg, pasir = 681 kg, koral = 1021 kg, itu untuk 1m3. Sedangkan jalan beton yang akan kita hitung misalkan volumenya 154m3, jadi kebutuhanya bisa dihitung seperti ini, pasir yang di butuhkan 1m3 beton k300 butuh pasir 681 kg, 154 m3 beton k300 jadi butuh pasir = 154 x 681= 104.874 kg, 1m3 pasir itu beratnya 1400kg jadi perlu pasir 104.874kg di bagi 1400kg jadi= 74,91 m3 dibulatkan jadi 75m3 jadi perlu pasir = 75m3," ungkapanya.

Kuntar melanjutkan, selanjutnya untuk semen 1m3 beton k300 butuh semen 413 kg, 154 m3 beton k300 butuh semen = 154 x 413 = 63.602 kg sedangkan 1 zak semen isi 50kg, jadi kebutuhan zak = 63.602kg dibagi 50kg jadi= 1.272 zak semen yang di perlukan. Selanjutnya untuk kebutuhan koral 1m3 beton k300 butuh koral 1021 kg.
154 m3 beton K300 butuh pasir = 154 x 1021= 157.234 kg, 1m3 pasir itu beratnya 1400kg, jadi perlu pasir 157.234kg dibagi 1800kg hasilnya= 87,35 m3 dibulatkan jadi 88m3 jadi perlu koral 88m3.

"Jadi untuk membuat jalan beton ukuran 140m x 5,5m x 0,2m itu diperlukan pasir 75m3, semen 1272 zak, koral 88m3. Ini contoh gambaran menghitung pasir koral dan semen untuk cor beton jalan pakai molen," terangnya. (Indra/Andri)