Advertisement
BANDAR LAMPUNG -- Gubernur Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Chusnunia Chalim melakukan inovasi di bidang pertanian di Provinsi Lampung melalui Kartu Petani Berjaya dengan menggunakan terobosan teknologi informasi.
Kartu yang bakal dicanangkan pertengahan Agustus 2019 ini akan diimplementasikan oleh Pemprov Lampung satu kecamatan untuk satu kabupaten, terutama yang telah siap menjalankannya.
Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi pelaksanaan program prioritas Kartu Petani Berjaya, di Gedung Rektorat Universitas Bandarlampung, Selasa (2/7/2019). Rapat dipimpin Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto.
Menurut Fahrizal, melalui Kartu Petani Berjaya, nantinya diharapkan akan mempermudah petani dalam memperoleh pupuk tepat waktu, akses benih, akses permodalan, dan fasilitas penjaminan beasiswa bagi anak petani berprestasi.
Kartu petani ini, lanjut Fahrizal, hanya ikon, sama sepertinya akun gojek, bisa akses berbagai macam namun tanpa kartu. Begitu juga dengan kartu petani, bedanya petani membutuhkan kartu untuk mengambil kebutuhannya.
"Petani membutuhkan kartu untuk beli pupuk. Dia tinggal ke gerai pupuk untuk memasukkan nomor yang tertera pada kartu guna memastikan dirinya sebagai member," jelas Fahrizal.
Sementara itu, Rektor Universitas Bandarlampung (UBL) M. Yusuf Z Barusman menjelaskan bahwa kartu tersebut hanya icon. Di dalamnya terdapat teknologi informasi. Teknologi tersebut sebagai cerminan apa yang terjadi di dunia nyata.
"Misalnya petani membutuhkan akses pupuk, di mana, kapan, dan siapa yang membutuhkannya. Dengan teknologi ini tentunya akan lebih cermat dan valid, sehingga penyedia pupuk juga lebih tepat penyalurannya sesuai kebutuhan petani," jelas Yusuf.
Meskipun demikian, Yusuf menjelaskan teknologi tersebut harus sesuai dengan sistem lapangannya. Oleh sebab itu, perlu penguatan sistemnya.
"Launching ini akan kita lakukan bertahap mulai dari pilot project di desa dan kecamatan tertentu saja. Tentunya sesuai dengan kesiapan sistem lapangan, dan sesuai kesiapan petaninya," ujar Yusuf.
Adapun akses yang akan didapati pada soft launching nanti adalah pupuk subsidi, benih, asuransi petani, dan beasiswa.
Sejauh ini Pemprov dan pihak terkait sudah melakukan rapat beberapa kali guna mematangkan realisasi Kartu Petani Berjaya ini. Rencananya pertengahan Agustus 2019 dilakukan soft launching.
Diharapkan dengan adanya kemudahan yang diperoleh dari kartu ini perekonomian petani dapat menjadi lebih baik lagi. (Rls)