Advertisement
Lampung Timur - Dalam kurun waktu belum genap dua tahun, sudah tiga kali mutasi jabatan pergantian Camat di kecamatan Beraja Selebah Kabupaten Lampung Timur, hal tersebut menjadi pertanyaan.
Menyikapi hal itu, tim media konkritnews langsung menyambangi kantor kecamatan Braja Selebah pada Kamis (25/4/2019), guna mencari keterangan dan mengklarifikasi terkait anggaran dana bersumber dari APBD tahun 2018 yang diperuntukan untuk belanja bahan bakar Minyak/Gas dan pelumas dalam rangka pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.
Namun, saat tim konkritnews ingin mengklarifikasi terkait dana tersebut, Yudi Irawan selaku Camat yang baru menjabat lebih kurang selama lima bulan tidak berada di tempat. Menurut Putri Isti Ari Anis selaku Subag Umum kecamatan setempat mengatakan bahwa Camat Braja Selebah sedang ada acara di luar.
Lalu tim konkritnews menanyakan kepindahan Rudi Hatmoko yang pernah menjabat sebagai camat kurang lebih tiga bulan pada November 2017 sampai dengan Februari 2018 yang juga diduga selaku penerima anggaran pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional tersebut, Putri Isti Ari Anis menjawab bahwa Rudi Hatmoko pindah dinas ke Pemda, namun Putri tidak mengetahui jelasnya di dinas apa.
Lalu tim media konkritnews menelusuri keberadaan Cen Sutaman yang juga pernah menjabat sebagai Camat Braja Selebah pada 12 Februari 2018 sampai dengan 29 Oktober 2018 dan kini menjabat Camat di kecamatan Labuhan Maringgai. Saat ditemui dan diminta klarifikasi terkait dana puluhan miliar yang digunakan untuk pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional kecamatan Braja Selebah, Cen Sutaman mengaku tidak mengetahui dan tidak menggunakan dana dari anggaran tersebut.
"Saya tidak mengajukan dan menggunakan anggaran itu, coba tanyakan kepada Rudi Hatmoko saja" ucap Can Sutaman.
Sungguh ironis dan aneh, mungkinkah siluman memakan anggaran yang nilainya fantastis yang bersumber dari APBD tersebut. Menurut hasil investigasi tim media konkritnews hal tersebut patut dipertanyakan, yang pertama adanya kejanggalan pergantian camat sampai tiga kali dalam kurun waktu belum genap dua tahun. Yang kedua tidak masuk akalnya anggaran puluhan miliyar untuk pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional yang dalam RUP SWAKELOLA kecamatan Braja Selebah menyebutkan digunakan untuk belanja bahan bakar Minyak/Gas dan Pelumas.
Atas dasar dugaan penyimpangan anggaran tersebut, tim media konkritnews berharap agar KPK, Kejaksaan, dan Polda Lampung untuk dapat mengusut serta mengaudit anggaran yang bersumber dari APBD tahun 2018 karena besar dugaan adanya aroma korupsi yang dilakukan oknum camat kecamatan Braja Selebah, kabupaten Lampung Timur pada saat itu. (Samidi/Tim)