KONKRIT NEWS
Jumat, Januari 11, 2019, 11:33 WIB
Last Updated 2019-01-11T04:33:39Z
Daerah

Bandara Internasional: Legacy Era Ridho dan Harapan Kejayaan Pertanian dan Pariwisata

Advertisement

BANDAR LAMPUNG -- Bandara Radin Inten II akhirnya mendapatkan status sebagai bandara internasional. Sejak 18 Desember 2018, Kementerian Perhubungan menetapkan status tersebut melalui Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor: KP 2044 Tahun 2018.

Bagi masyarakat Lampung, naiknya status ini tercatat sejarah sebagai legacy atau peninggalan pemerintah Ridho-Bachtiar. Betapa tidak. Perjuangan untuk meraih status itu berlangsung cukup panjang. Bahkan, Pemprov Lampung mengeluarkan anggaran APBD lebih dari Rp 400 miliar. Selain perjuangan lainnya. Kini, dengan status tersebut, selajutnya apa yang harus dilakukan? What next?

Publik Lampung mencatat apa yang diungkapkan Gubernur tahun 2016 silam, ketika geliat pembangunan Bandara Radin Inten II dilakukan secara gencar. Saat itu, Gubernur berkata pembangunan Bandara harus memiliki imbas ke masyarakat. Artinya, pembangunan Bandara harus juga dinikmati masyarakat, termasuk petani, yang menjadi profesi mayoritas masyarakat Lampung. 

"Saya sangat bahagia jika bertemu dengan petani Lampung, naik pesawat ke Singapura dan mengatakan panennya berlimpah. Makanya mereka bisa naik pesawat dan memanfaatkan Bandara," ujar Gubernur saat itu.

Harapan Gubernur agar keberadaan Bandara menjadi kebanggaan dan milik masyarakat Lampung bukan isapan jempol. Gubernur secara konsisten terus mengembangkan sektor pertanian dari berbagai aspek.

Selain pertanian, harapan besar tertuju di Sektor pariwisata. “Provinsi Lampung akan semakin terkoneksi secara luas dan iklim investasi di Provinsi Lampung akan semakin baik. Peningkatan status Bandara Radin Inten II ini juga menjadi langkah awal dalam mewujudkan Embarkasi Haji,” ujar Ridho, saat Radin Inten II menjadi Bandara Internasional.

Sebagai bandara internasional tentu banyak multiplier effect yang terjadi. Tidak saja akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, tapi juga peradaban masyarakatnya. Salah satunya kemampuan untuk menjadi masyarakat yang mampu mengantisipasi tantangan kemajuan. Sebab, bukan tidak mungkin sebagai bandara internasional hubungan masyarakat Lampung dengan dunia luar (internasional) akan makin terbuka.

Gubernur Ridho dalam berbagai kesempatan selalu menekankan agar masyarakat siap dengan berbagai kemajuan, tak terkecuali terkait menjadi masyarakat yang memiliki pola pikir (mindset) yang maju. (*)