Advertisement
Bandar Lampung - Kapolres Pesawaran AKBP Saiful Wahyudi bersama Bupati Pesawaran, nonton bareng (Nobar) film "22 Menit The Movie" di Studio 21 Central Plaza, Senin (23/7/2018).
Nobar film yang diangkat dari kejadian teror bom Thamrin Jakarta itu juga dihadiri oleh Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona beserta jajaran, Sekdakab Pesawaran Kesuma Dewangsa beserta jajaran dan Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi beserta jajaran dengan diikuti wartawan Kabupaten Pesawaran.
“Setelah menyaksikan film tersebut, mengingatkan kita semua soal kekejaman teroris saat itu yang meledakkan bom dua kali dan banyak jatuh korban orang-orang yang tidak berdosa atau tidak tau apa-apa, ” ujar dia.
Dendi juga meminta kepada aparat penegak hukum khususnya kepolisian untuk terus meningkatkan keamanan serta kenyamanan masyarakat.
“Kami salut dan mengapresiasi kepada Polri yang dengan sigap menetralisir situasi saat itu. Hanya 22 menit, kepolisian bisa menindak pelaku dan membebaskan para sandra. Untuk itu, kita meminta kepada kepolisian untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat khususnya di Kabupaten Pesawaran. Dan, kami masyarakat bersama dengan Polri tidak takut dengan teroris, ” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi mengatakan bahwa dibutuhkan sinergitas antara masyarakat bersama kepolisian untuk meminimalisir masuknya paham radikalisme atau teroris.
“Polri bersama masyarakat harus terus bersinergi guna mencegah masuknya paham radikalisme. Sensitifitas terhadap lingkungan akan hal-hal yang dianggap membahayakan juga harus lebih ditingkatkan. Kepada masyarakat, mana kala melihat perilaku atau kegiatan orang maupun sekelompok orang yang mencurigakan segera melapor atau menginformasikan ke kantor polisi terdekat atau pada Bhabinktibmas dilingkungannya, ” kata Kapolres.
Diakui, pernah ada beberapa kali penangkapan orang terduga teroris di wilayah hukum Pesawaran.
“Memang, beberapa waktu lalu pernah dilakukan penggrebekan terhadap terduga teroris di Padang Cermin dan Desa Negeri Sakti. Untuk itu, Polri bersama masyarakat terus mengeliminir masuknya paham radikalisme dengan berbagai upaya. Seperti peningkatan kewaspadaan dengan melakukan patroli dialogis dan pendekatan Bhabinkamtibmas serta penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya paham radikalisme, ” terang dia.
Kapolres menambahkan, dengan pemutaran film dokumenter yang diambil dari peristiwa meledaknya bom bunuh diri di Jakarta beberapa waktu lalu akan memiliki dampak positif bagi masyarakat agar tidak takut dengan teroris.
“Kita berharap, dengan pemutaran film 22 menit bisa menimbulkan keberanian masyarakat untuk tidak takut dengan teroris. Polri bersama masyarakat terus bergerak memerangi teroris dengan berbagai upaya, ” Jelas Wahyudi. (Suprihadi-KN)