KONKRIT NEWS
Senin, April 16, 2018, 20:20 WIB
Last Updated 2018-04-16T13:20:04Z
DaerahPringsewu

Sudah Dua Tahun, Salah Satu Siswa SDN 1 Fajar Baru Tak Dapat Realisasi Bantuan KIP

Advertisement

PRINGSEWU - Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah salah satu program nasional yang bertujuan Menghilangkan hambatan anak (usia sekolah) secara ekonomi untuk berpartisipasi di sekolah sehingga mereka  memperoleh akses pelayanan pendidikan yang lebih baik di tingkat dasar dan menengah, serta untuk Mencegah anak/siswa mengalami putus sekolah akibat kesulitan ekonomi.

Berbeda dengan salah satu murid Sekolah SDN1 Fajar Baru, Kecamatan Pagelaran Utara (Pantura), Kabupaten Pringsewu, mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) sejak ia menduduki bangku kelas IV (Empat) dan saat ini ia telah menduduki bangku kelas VI (Enam), belum ujuga mendapatkan realisasi bantuan dana KIP.

Diungkapkan oleh Enzen sebagai kepala rumah tangga (wali murid) kepada wartawan pada, Minggu (15/4/2018) saat ditemui dikediamannya mejelaskan, Saya binggung, karena anak saya telah mendapatkan bantuan KIP dari sekolah SDN1 Fajar Baru tempat anak saya sekolah saat ini, tapi ko hanya mendapatkan kartu KIP nya saja, uangnya tidak pernah diberikan oleh sekolah kepada anak saya/saya sebagai wali murid," kata dia.

Dijelaskan lagi oleh Enzen, Anak saya bernam Humaidi Zendi yang saat ini sudah duduk di bangku kelas VI (Enam), kartu KIP ini dibagikan oleh guru sekolah SDN1 Fajar Mulya kepada anak saya waktu itu anak saya masih duduk dikelas IV (Empat), tapi gak pernah mendapatkan kucuran dananya, cuma dapat tiga kartu  yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) itu saja," jelasnya 

"Cuma pihak sekolah yang melalui anah saya sering meminta photo copy KIP, KTP dan KK tapi saya gak pernah tau untuk apa photo copy KIP, KTP dan KK itu, kemarin baru-baru ini dari anak saya katanya disuruh guru sekolah minta Photo copy KK, KIP dan KTP saya lagi, sudah di photo copykan anak dan dibawa ke sekolah,'' imbuhnya.

Sementara Sawiti ibu kandung Humaidi Zendi menuturkan, Aneh lo mas, kalau memang anak saya tidak mendapatkan uang bantuan KIP itu kenapa pihak sekolah memberikan tiga katu ini kepada anak saya. " kalau memang anak saya benar telah berhak untuk menerimanya maka kami selaku orang tua Humaidi mengharapkan kepada kepala sekolah SDN1 Fajar Mulya agar dapat memberikan dana bantuan itu, kami ini orang betul-betul tidak mampu, bapaknya ini hanya bekerja tukang Nebak Aren mas, dan maro kebon," ujarnya. (*)