Advertisement
Lampung Selatan – Puluhan warga Desa Bumi Asih Kecamatan Palas Lampung Selatan, mendatangi kantor Kecamatan Palas dengan di kawal LSM GMBI, Senin (02/04/2018). Kedatangan warga Bumi Asih tersebut menuntut kejelasan pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) Rap akhir tahun 2016 dan Rap akhir tahun 2017, yang menurut mereka kurang transparan.
Suparman, salah satu warga Bumi Asih yang juga Ketua GAPOKTAN di Desa tersebut menyampaikan bahwa dirinya (red) mewakili temannya yang hadir di kantor camat hanya ingin menuntut keterbukaan dan transparansi penggunaan ADD di Desa Bumi Asih, dan sekalingus ingin menanyakan soal insentif pamong desa dari tahun 2017 lalu hingga saat ini.
"insentif pamong desa kok belum juga terselesaikan," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Angga, yang juga merupakan warga Desa Bumi Asih juga meminta keterbukaan Laporan Pertanggungjawaban LPJ DD tahun 2016 dan 2017.
Kepala Desa Bumi Asih, Karno, dalam mediasi itu menjawab dan menjelaskan terkait insentif guru ngaji yang menurut Suparman tidak diberikan kepada yang bersangkutan, dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari beberapa warganya yang hadir di ruang mediasi.
"Sebelumnya saya sudah menyampaikan bahwa insentif guru ngaji sebesar Rp. 100.000,- Pada tahun 2017, insentif tersebut di alihkan untuk perjalanan Rohani berziarah ke makam Wali Songo. Hal tersebut juga telah di setujui 10 guru ngaji yang ada di Desa Bumi Asih," Jelas Karno saat mediasi.
"Saya berjanji dalam waktu sepekan, saya beserta pihak terkait akan menggelar rembuk pekon. Kegiatan itu guna menjabarkan pelaksanaan DD tahun 2016 dan 2017. Dalam rembukan tersebut kita akan undang tokoh masyarakat dan Uspika setempat," pungkasnya. (Efan/KN)