Rabu, Januari 03, 2018, 22:43 WIB
Last Updated 2018-01-04T05:35:09Z
DaerahHukum dan Kriminal

Berawal dari Materai, Gadis Belia Ini Malah Jadi Korban Bejat AP

Advertisement
FL didampingi salah satu kerabatnya yang hendak melaporkan AP ke Reskrimum Polda Lampung

Bandar Lampung - Nasib tragis FL (16) warga Kota Agung kabupaten Tanggamus Lampung yang dipaksa melayani nafsu bejat seorang pengusaha yang juga diduga seorang pengurus salah satu partai politik berinisial AP (50). Bermula saat FL yang saat itu berusia 15 tahun yang masih duduk dibangku kelas tiga sekolah menengah pertama disuruh orang tuanya untuk membeli materai ke salah satu toko pada waktu itu lah FL pun bertemu dengan AP.

AP yang juga memiliki kios Foto copy langsung menawarkan FL untuk datang ke toko nya. Setibanya di toko AP,  FL yang berniat ingin membeli materai namun AP memberikan materai tersebut secara cuma-cuma tetapi AP meminta nomor telpon gadis belia tersebut dan menyuruh FL untuk datang kembali di keesokan harinya.

Entah mengapa FL menuruti perintah AP tersebut. Kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Polda Lampung,  Rabu (3/1/2018) sebelum FL dan pihak keluarga melaporkan hal tersebut kepihak yang berwajib,  FL mengaku seperti terhipnotis oleh kata-kata yang keluar dari mulut AP.

"Saat itu saya gak sadar apa-apa,  saya seperti dihipnotis oleh ucapan AP. Saat saya diminta AP untuk mendatanginya kembali saya nurut-nurut aja, sesampainya saya di tempat AP saya diajak kesalah satu perumahan, saat itulah saya langsung di jamah dan AP meminta saya untuk melepaskan baju saya, saya sudah menolak,  namun AP mengancam kalau saya tidak mengikuti kemauannya AP akan marah bahkan sempat ingin melakukan kekerasan terhadap saya,  karena saya merasa takut makanya saya nurut apa kata AP,"  papar FL kepada media.

Itulah Awal AP melakukan tindak asusila terhadap FL gadis remaja yang polos yang takut atas ancaman-ancaman AP.  Tidak sampai disitu, selang beberapa waktu AP pun kembali meminta FL untuk mendatangi nya.

"Selang beberapa waktu AP kembali meminta saya untuk menemuinya, awalnya saya selalu menolak,  namun lagi-lagi AP kembali mengancam bahkan akan memberitahukan kejadian sebelumnya kepada teman-teman sekolah, guru, bahkan orang tua saya. Ya saya takut, malu, saya gak bisa mikir apa-apa lagi karena rasa takut saya itu saya pun akhir kembali menuruti kemauan AP tersebut," ungkap FL.

FL mengaku dirinya enggan menceritakan kelakuan bejat AP kepada orang tuanya karena rasa takut.

"Saya bingung, saya takut orang tua saya marah,  saya takut teman-teman sekolah saya tahu makanya saya mendiam diri murung dikamar karena saya gak tau harus ngelakuin apa," katanya.

Lanjut FL, dirinya mengaku telah tiga kali mendapat tindak asusila dari AP. "Sebenarnya setelah kejadian itu saya berniat ingin memceritakan hal itu kapada orang tua saya,  namun lagi-lagi saya teringat ancaman yang diberikan AP terhadap saya jika saya membocorkan peristiwa tersebut," terangnya.

Melihat Putrinya selalu murung dan jarang berkomunikasi dirumah, orang tua FL pun heran dan curiga, akhirnya orang tua FL pun menanyakan kenapa putrinya tersebut berubah dan cendrung selalu mengurung diri dikamar tidak seperti anak-anak belia liannya.

Setelah berupaya berkomunikasi dan bertanya ada apa kepada putrinya FL,  akhirnya FL pun mengaku kepada orang tuanya bahwa dirinya telah diperkosa oleh AP sebanyan tiga kali,  dan FL pun mengaku dirinya tidak berani membicarakan hal tersebut karena rasa takut yang sangat mendalam.

Menyikapi hal tersebut,  orang tua FL dan kerabat langsung bergegas melorkan hal biadap AP ke Reskrimum Polda Lampung. Sampai saat berita ini diturunkan proses tersebut sedang berjalan dan mengumpulkan barang bukti tambahan guna melancarkan pemeriksaan dan proses hukum yang ada.  (Red/KN)