KONKRIT NEWS
Rabu, Januari 10, 2018, 22:53 WIB
Last Updated 2018-01-10T15:53:18Z
DaerahpolitikTanggamus

Pendaftaran Cabup & Cawabup Tanggamus Berjalan Kondusif

Advertisement

Tanggamus - Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili, S.Ik. M.Si menegaskan bahwa pengamanan yang dilakukan polres Tanggamus berjalan sesuai dengan harapan, pasalnya, perencanaan, strategi dan pemetaan wilayah rawan konflik telah dilakukan sesuai dengan standar opersional prosedur (SOP). 

Kapolres juga menjelaskan, keamanan dan kelancaran pendaftaran Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus dikarenakan kerjasama semua pihak. 

"Tahapan pilkada hingga kini berjalan aman, tertib, kondusif dan lancar. Hal ini dikarenakan kerja sama semua pihak. Semua pihak turut berpartisipasi dalam menjaga kondusifitas hari ini," jelas Kapolres di Kantor KPU setempat didampingi Kabag Ops Kompol Aditya Kurniawan, SH. S.Ik dan Kasubbag Humas Iptu Yulmartin, Rabu (10/1) malam.

Ia menambahkan, sebanyak 225 orang personel dikerahkan demi menjaga dan mengamkan gelaran pesta rakyat tersebut, semua potensi dan wilayah rawan konflik telah dipetakan. 

"Untuk daerah rawan konflik sudah kami peta kan, bicara politik tentu sangat dinamis, sudah kami lihat beberapa wilayah rawan konflik. Misalnya saja kecamatan talang padang, maka kami akan memproritaskan daerah tersebut, namun kami tidak hanya terpaku pada satu wilayah saja, semua wilayah akan tetap kami amankan," jelasnya. 

AKBP Alfis Suhaili menyatakan, bahwa tingkat kerawanan tidak hanya berdasarkan wilayah saja, namun ada juga berdasarkan simpatisan atau relawan yang fanatik. Potensi konflik juga diakui Kapolres ada didunia maya atau media sosial. Maka pihaknya melakukan pengamanan hingga 24 jam selama gelaran pesta demokrasi ini digelar. 

"Selama tahapan ini berlangsung, kita akan terus amankan. Dalam kurun waktu 1x24 jam, kita monitor terus. Saya juga menghimbau kepada masyarakat agar tertib, cerdas dan aman. Kita ciptakan bersama dengan menanamkan rasa saling memiliki. Cerdas dalam artian tidak termakan hasutan dan terprovokasi. Untuk potensi konflik di dunia maya, kami sudah bentuk tim siber untuk melakukan kontrol," ucapnya. (*)