Advertisement
PRINGSEWU - Pekon Waluyojati kecamatan Pringsewu kabupaten Pringsewu mengadakan acara musyawarah rencana pembangunan (musrembang) di balai Pekon Waluyojati, Pringsewu, pada 27 Desember 2017. Acara tersebut digelar dalam rangka menyusun program progaram percepatan pembangunan di segala bidang yang akan di selenggarakan di tahun anggaran 2018 pekon Waluyojati.
Musrembang kali ini dihadiri langsung Camat Pringsewu Abu Husen, Purwono kepala pekon Waluyojati beserta jajaran, Babinkamtibnas Yosep Rahmat, Ketua BHP Solihin, ketua PKK, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pendamping desa Waluyojati Nurul Huda dan tokoh adat serta tokoh agama.
Saat membuka Musrembang tersebut, kepala pekon Waluyojati, Purwono, mengatakan bahwa kedepan pekon Waluyojati diharapkan dapat menjadi pekon yang mandiri, terutama dalam pengelolaan BumDes agar lebih baik dan berkembang.
"Untuk perencanan angaran dana desa tahun 2018, rencananya akan menyelesaikan aula balakang balai desa dengan atruktur cordak agar diatasnya dapat difungsikan sebagai ruangan kantor PKK, BHP, BUMDES dan Karang Taruna," kata Purwono.
Adapun ruangan bawah, lanjut Purwono, dapat digunakan untuk mushola dan gedung pertemuan, yang mana pengerjaannya harus selesai di tahun 2018.
"Saya berharap mudah-mudahan kelak pengganti saya nanti dapat lebih baik. Untuk itu, kita sudah siapkan generasi penerus, memiliki SDM yang baik untuk menjadi tolak ukur aparatur pekon yang dapat membawa desa waluyojati jauh lebih baik kedepan," tambahnya.
Di akhir masa jabatannya, Purwono juga berpesan kepada generasi penerus untuk dapat melaksanakan tugas dan program musrembang tersebut dengan baik.
Di tempat yang sama, Camat Pringsewu Abu Husen, dalam sambutannya menyampaikan ada empat kreteria pengembangan di tahun 2018. Pengembangan tersebut diantaranya adalah pengembangan produk unggulan, pengembangan akses pasar, pengembangan infrastruktur dan pengembangan SURGA desa (Sarana Olahraga Desa), yang mana dari keempat tersebut diharapkan dapat lebih maju dan berkembang menjadi desa mandiri, dan menjadi contoh untuk desa-desa lain khususnya di kabupaten Pringsewu, urainya. (Harmi/Hendra)