KONKRIT NEWS
Kamis, Desember 28, 2017, 21:35 WIB
Last Updated 2017-12-28T14:47:26Z
Daerahpesawaran

Kemilau Budaya Lampung Fair 2017, Tiara Bawakan Bebandung Berisi Pesan Pembangunan Pesawaran

Advertisement
Yudistiara Kateluni yang Diiringi Ilham Salah satu Seniman Pesawaran Saat Membawakan Bebandung di Kemilau Budaya Lampung Fair 2017.

Bandar Lampung - Malam ke-14 Lampung Fair, Kamis (27/12/2017), antusias penonton yang hadir seperti tidak ada habisnya,  pasalnya masyarakat terus berbondong-bondong memadati area PKOR Way Halim Bandar Lapung yang sementara dipakai untuk ivent tahunan tersebut. 

Kali ini tidak hanya panggung utama saja yang terlihat tampak ramai. Namun, panggung kemilau budaya Lampung juga turut terlihat dipadati penonton yang ingin melihat penampilan tarian-tarian dan kemilau budayan warisan daerah Lampung khususnya Kabupaten Pesawaran. 

Penonton pun terlihat tampak serius dan terhibur ketika menyakisikan Bebandung yang dibawakan ananda Yudstiara Keteluni dari Kecamatan Kedondong dan diiringi petingan Gambus yang dimainkan oleh Ihsan salah satu seniman Pesawaran. 

Tampak unik,  Bebandung yang dibawakan Tiara, kali ini menyampaikan cerita dan pesan pembangunan, salah satunya adalah infrastruktur dan pendidikan yang semakin baik di kabupaten Pesawaran. Dalam kutipan Bebandung tersebut tersemat ungkapan rasa terimakasih dari masyarakat Pesarawaran terhadap Bupati Dendi Ramadhona dan wakil Bupati Pesawaran Eriawan, serta tidak lupa ucapan terimakasih itu juga tercurah untuk Gubernur Ridho yang  selalu mendukung penuh pembangunan bumi Andan Jejama tersebut. 

Jauhari S.Pd.,MM, Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kedondong,  Kabupaten Pesawaran

Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kedondong, Jauhari S.Pd., MM, yang sedang berada dilokasi panggung kemilau budaya Lampung itu mengatakan bahwa penampilan tersebut guna melestarikan adat budaya, khususnya Bubandung di masyarakat Lampung sai batin. 

"Saya berharap dengan di tampilkannya kesenian Bubandung ini dapat merangsang semangat pemudi untuk terus melestarikan warisan budaya kita ini," terang Jauhari kepada media, Kamis (27/12/2017) malam. 

"Kita harus selalu memberikan panggung seni budaya agar budaya kita tetap eksis, kita juga harus terus membimbing dan membina generasi muda supaya regenerasi seniman dan budayawan dapat terus tercipta di tengah era globalisasi yang kian tak terbendung," pungkasnya. (Red/KN)