Advertisement
Bandar Lampung – Memotivasi mahasiswa
untuk membangun starup business yang
tangguh, Himpunan Mahasiswa jurusan Manajemen (Hima MA) bekerjasama dengan
Inkubator Bisnis dan Teknologi (Inkubitek) Institut Informatika dan Bisnis
Darmajaya menggelar seminar technopreneurship di Aula Pascasarjana kampus
setempat, Sabtu (26/03).
Seminar yang menjadi salah satu
rangkaian kegiatan Management Fair 2017 ini diikuti 520 mahasiswa yang tengah
mengambil mata kuliah technopreneurship. Kegiatan ini menghadirkan para
pembicara handal dari kalangan praktisi wirausahawan sukses yang tak enggan berbagi
pengalaman dan kiat-kiat dalam membangun bisnis.
Perwakilan Kamar Dagang Industri
Provinsi Lampung, Ginta Wiryasenjaya mengatakan, jangan pernah takut tidak ada
modal uang untuk berwirausaha. Menurutnya, modal utama membangun bisnis yakni
ide kreatif, kemauan yang sungguh-sungguh dan berusaha keras pantang menyerah.
“Gali inovasi dan kreatifitas
berfikir dalam mencari jalan keluar sebuah masalah, seperti memanfaatkan relasi,
mengajukan proposal hibah usaha, atau lainnya, maka modal uang bisa diperoleh,”
ujarnya.
Pengusaha dibidang batu split ini mengajak
mahasiswa untuk mulai membangun bisnis sejak dibangku kuliah, tanpa harus
menunggu wisuda atau saat bekerja, agar nantinya jiwa berwirausaha sudah lebih terlatih
dan terbangun kokoh. Namun ia menghimbau mahasiswa agar jangan sampai kesibukan
berwirausaha mengganggu kegiatan kuliah untuk menjadi pengusaha sukses yang juga
cerdas secara intelektual.
Penggiat 1000 starup digital, Davit
Kurniawan menambahkan, bisnis bukan hanya tentang mendapatkan uang, tapi ide
kreatif dan membawa solusi dalam pemecahan masalah yang ada disekitar.
Lanjutnya, dengan berbisnis, seseorang bukan hanya mendapat pencapaian diri
sendiri, tetapi juga membantu orang lain.
“Untuk mendorong starup-starup di
Lampung, DJ Corp berinisiasi membentuk gerakan Krakatau Digital Movement. Suatu
gerakan atas kesadaran anak muda di Lampung untuk mendorong dan mewujudkan
berbagai potensi Lampung menjadi salah satu kekuatan ekonomi kreatif digital di
Indonesia,” terangnya.
Selain mereka, seminar technopreneur
ini juga menghadirkan pembicara lainnya yakni Founder Flamboyant Cafe, Suhendra Islami, Founder Gogo Campus, Candra Cahyani Gani, Chief Operating Officer DJ
Corp, Firdaus Chaniago, Founder
Andaglos, Iwan Setiawan, dan Sekretaris Umum Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi)
Lampung, Ayura.
Sementara itu, Kepala Inkubitek
Darmajaya, Niken Paramitasari, SE., MM menuturkan, seminar technopreneurship rutin diselenggarakan tiap tahun sebagai upaya
mewujudkan tagline Darmajaya yakni be technopreneur. Bertujuan memotivasi
mahasiswa Darmajaya untuk menjadi lulusan yang tidak hanya mampu berkompetisi
didunia kerja tapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Selain seminar, Darmajaya juga menjadikan
technoprneurship sebagai salah satu mata
kuliah wajib, rutin mengadakan bazar, bahkan bekerjasama dengan Universitas
Kebangsaan Malaysia untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa Darmajaya
mengikuti program magang wirausaha di Malaysia,” imbuhnya.
(Humdj/KN)