Advertisement
Yopi Adam Saat Mengunjungi kantor PWRI Kota Bandar Lampung |
Dalam kunjungannya, pelantun lagu Kumbang Hati tersebut menegaskan bahwa Lampug itu memiliki satu bahasa dengan dua dialeg yakni (Api dan Nyo). "ketika kita menggunakan dialeg Nyo maka bandara tersebut bernama Raden Enton, dan jika kita memakai menjadi dialeg Api berarti menjadi Raden Intan, berbeda satu huruf berarti berbeda pula maknanya," terang Yopi.
"Saya pernah mengulas tentang penggunaan huruf dalam bahasa Lampung bersama rekan-rekan dari Gamolan Institut Lampung (GIL) yang diketuai oleh Nopel, contohnya seperti perbedaan makna dari kata Hanakan yang berarti cempedak, sedangkan Hanekan memiliki arti bakti seseorang, begitu pula dengan nama Raden Intan dan Raden Inten memiliki makna yang berbeda jika dilihat dari sudut pandang ciri khas bahasa ," tambahnya.
"Kearifan lokal yang ada di lampung ini harus duduk pada tempat yang sebenarnya. Karena, itu adalah ciri suatu daerah. Jika nama bandara tersebut menggunakan bahasa lampung, artinya Pemprov Lampung harus mengembalikan nama bandara tersebut menjadi Raden Intan agar kearifan lokal betul-betul muncul dan jelas. Fakta sejarah jelas megatakan bahwa nama tersebut adaah Raden Intan bukan Radin Inten," tutup Yopi Adam. (Putra/Kn).